
Dalam dunia peternakan, pemenuhan kebutuhan nutrisi—khususnya protein—adalah kunci utama untuk pertumbuhan dan produktivitas hewan ternak. Dua sumber utama protein dalam pakan adalah protein nabati dan hewani. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan sesuai kebutuhan spesifik ternak. Oleh karena itu, memahami perbedaan dan fungsi protein nabati vs hewani untuk ternak menjadi penting bagi peternak yang ingin merancang pola pakan seimbang.
Artikel ini akan membahas karakteristik, manfaat, serta pertimbangan praktis dalam memilih antara kedua jenis protein tersebut.
Mengapa Protein Penting dalam Pakan Ternak?
Protein berfungsi sebagai komponen utama dalam pembentukan otot, enzim, hormon, dan sistem imun hewan ternak. Kekurangan protein dapat menyebabkan pertumbuhan lambat, penurunan produksi, dan kerentanan terhadap penyakit.
Untuk mencapai performa optimal, komposisi protein dalam pakan harus sesuai kebutuhan spesifik tiap jenis ternak—baik ayam, sapi, kambing, maupun ikan.
Protein Nabati untuk Ternak
Protein nabati untuk ternak berasal dari tanaman seperti kedelai, bungkil kelapa, jagung, biji bunga matahari, dan kacang tanah.
Kelebihan:
- Ketersediaan tinggi dan harga lebih terjangkau
- Lebih stabil dan tidak mudah rusak dalam penyimpanan
- Rendah risiko penyakit zoonosis (penyakit dari hewan ke manusia)
- Lebih ramah lingkungan dalam proses produksinya
Kekurangan:
- Beberapa bahan memiliki nilai cerna lebih rendah dibanding protein hewani
- Kurang lengkap secara asam amino esensial, terutama lisin dan metionin
- Dapat mengandung antinutrien (seperti tanin atau fitat) jika tidak diolah dengan benar
Contoh pakan protein nabati yang umum: bungkil kedelai, bungkil kelapa, dan dedak padi fermentasi.

Protein Hewani untuk Ternak
Protein hewani untuk ternak berasal dari sumber hewan seperti tepung ikan, tepung tulang, darah kering, atau limbah ternak olahan.
Kelebihan:
- Nilai gizi lebih tinggi, terutama kandungan asam amino esensial lengkap
- Lebih mudah dicerna dan diserap tubuh ternak
- Meningkatkan pertumbuhan lebih cepat dalam jangka pendek
Kekurangan:
- Harga relatif lebih mahal dan pasokan bisa tidak stabil
- Berisiko membawa patogen jika tidak diproses secara higienis
- Lebih cepat rusak dan memerlukan penyimpanan khusus
Produk seperti tepung ikan sering digunakan dalam ransum pakan unggas atau ikan untuk mempercepat pertumbuhan dan meningkatkan kualitas daging.
Mana yang Lebih Baik untuk Ternak?
Pemilihan antara protein nabati vs hewani untuk ternak tidak bisa disamaratakan. Berikut beberapa pertimbangannya:
- Untuk ayam pedaging atau ikan budidaya, kombinasi keduanya sering kali lebih ideal.
- Untuk ruminansia seperti sapi dan kambing, protein nabati bisa mencukupi dengan tambahan fermentasi atau pengolahan khusus.
- Untuk peternakan organik atau bebas bahan hewani, protein nabati adalah satu-satunya pilihan, meski butuh formulasi lebih kompleks.
- Aspek ekonomi juga penting—penggunaan protein nabati dapat menekan biaya pakan.
Tips Merancang Pakan Protein Seimbang
Agar nutrisi protein tercukupi dengan optimal:
- Gunakan campuran berbagai bahan baku agar profil asam amino lebih lengkap.
- Fermentasi bahan nabati untuk meningkatkan daya cerna dan menurunkan antinutrien.
- Sesuaikan dengan fase pertumbuhan ternak—anak, remaja, dan dewasa membutuhkan porsi berbeda.
- Konsultasi dengan ahli nutrisi ternak saat meracik ransum skala besar.

Kesimpulan
Memahami perbedaan protein nabati vs hewani untuk ternak penting dalam menentukan formulasi pakan yang efisien dan efektif. Keduanya memiliki peran tersendiri dan dapat saling melengkapi. Peternak yang bijak akan mempertimbangkan kebutuhan spesifik ternak, ketersediaan bahan, dan tujuan produksi sebelum memutuskan jenis protein yang digunakan.
FAQ
1. Apakah protein nabati cukup untuk semua jenis ternak?
Untuk ruminansia seperti sapi dan kambing, umumnya cukup. Namun untuk unggas dan ikan, sering perlu tambahan protein hewani.
2. Apakah protein hewani berbahaya?
Tidak jika diolah secara higienis dan bersumber dari produsen terpercaya.
3. Apa sumber protein nabati terbaik?
Kedelai adalah salah satu yang paling tinggi proteinnya dan mudah dicerna.
4. Mengapa protein penting untuk pertumbuhan ternak?
Karena protein membentuk jaringan tubuh, otot, dan sistem kekebalan.
5. Apakah pakan organik hanya menggunakan protein nabati?
Ya, pakan organik umumnya menghindari bahan asal hewan.
6. Apakah bisa mencampur keduanya?
Bisa, bahkan kombinasi nabati dan hewani bisa menciptakan profil gizi yang lebih lengkap.
7. Bagaimana cara menurunkan harga pakan tinggi protein?
Gunakan sumber lokal, fermentasi bahan nabati, dan beli dalam jumlah besar.
8. Apakah fermentasi meningkatkan kualitas protein nabati?
Ya, fermentasi dapat meningkatkan daya cerna dan menghilangkan zat antinutrien.
Jika Anda tertarik untuk memperoleh informasi lebih lanjut mengenai produk-produk pakan ternak, Anda bisa mengaksesnya di website kamu www.pakanternak.id. Anda juga bisa klik link WhatsApp 6281929391980 (Mala) untuk terhubung langsung dengan tim Pakan Ternak.