
Dalam dunia peternakan, khususnya unggas seperti ayam broiler, pemilihan pakan berdasarkan fase pertumbuhan sangat menentukan hasil akhir produksi. Salah satu hal penting yang perlu dipahami oleh peternak adalah perbedaan pakan starter dan finisher. Keduanya dirancang dengan komposisi nutrisi yang berbeda dan digunakan dalam waktu yang berbeda pula sesuai dengan kebutuhan perkembangan hewan ternak.
Artikel ini akan membahas apa itu pakan starter dan finisher, perbedaan utama di antara keduanya, serta bagaimana memilih pakan terbaik sesuai dengan fase pertumbuhan ternak Anda.
Apa Itu Pakan Starter dan Finisher?
Sebelum membahas perbedaannya, mari pahami terlebih dahulu definisinya:
- Pakan starter adalah jenis pakan yang diberikan pada hewan ternak, terutama ayam, sejak awal kehidupan atau saat masih berumur 1–21 hari. Fokus utamanya adalah pertumbuhan tulang dan pembentukan sistem imun.
- Pakan finisher diberikan pada fase akhir, umumnya sejak usia 22 hari hingga masa panen. Tujuannya adalah meningkatkan bobot tubuh dan mengoptimalkan hasil akhir secara ekonomi.
Memahami waktu dan tujuan pemberian kedua jenis pakan ini sangat penting untuk menghindari inefisiensi pakan dan memastikan pertumbuhan yang optimal.
Perbedaan Pakan Starter dan Finisher
Berikut adalah perbedaan pakan starter dan finisher yang paling mendasar:
1. Komposisi Nutrisi
- Pakan Starter:
- Mengandung protein tinggi (20–23%)
- Tinggi vitamin dan mineral
- Fokus pada perkembangan otot dan tulang
- Bentuk umumnya berupa crumbles agar mudah dicerna anak ayam
- Pakan Finisher:
- Protein lebih rendah (16–19%)
- Lemak dan energi lebih tinggi
- Fokus pada peningkatan bobot dan efisiensi pakan
- Biasanya berbentuk pellet untuk konsumsi yang lebih cepat

2. Waktu Pemberian
- Starter: Umur 1–21 hari
- Finisher: Umur 22 hari hingga panen (biasanya hari ke-35 atau lebih)
3. Tujuan Penggunaan
- Starter: Meningkatkan daya tahan tubuh dan menunjang pertumbuhan awal
- Finisher: Menggemukkan ternak secara efisien menjelang panen
4. Bentuk Fisik dan Palatabilitas
- Pakan starter dibuat lebih halus agar mudah dimakan anak ayam yang paruhnya masih kecil
- Pakan finisher cenderung lebih besar untuk mempercepat konsumsi
Kenapa Peternak Harus Menggunakan Keduanya?
Menggunakan pakan yang sesuai dengan fase pertumbuhan bukan hanya soal teknis, tetapi juga efisiensi dan keuntungan. Berikut alasannya:
- Menghindari over-nutrisi atau under-nutrisi
Memberikan pakan finisher terlalu awal bisa membuat ternak kekurangan nutrisi penting di awal masa hidupnya. - Meningkatkan FCR (Feed Conversion Ratio)
Pemberian pakan tepat waktu membantu konversi pakan menjadi bobot lebih efisien. - Mencegah masalah pencernaan
Pakan yang tidak sesuai bisa menyebabkan gangguan kesehatan seperti diare atau pertumbuhan tidak seragam.
Tips Memilih Pakan Starter dan Finisher yang Tepat
Bagi peternak yang mencari pakan berkualitas, berikut tips dalam memilih produk terbaik:
- Pastikan kandungan nutrisinya sesuai standar
Cek kadar protein, lemak, dan serat kasar pada kemasan. - Pilih pakan dari produsen terpercaya
Utamakan pakan dari perusahaan yang sudah terbukti kualitas dan konsistensinya. - Gunakan pakan organik jika memungkinkan
Selain aman, pakan organik dapat meningkatkan kualitas daging dan kesehatan ternak. - Perhatikan bentuk pakan sesuai umur ternak
Crumbles untuk starter, pellet untuk finisher. - Konsultasikan dengan ahli nutrisi ternak atau toko pakan terpercaya
Agar mendapatkan rekomendasi sesuai dengan jenis ternak dan skala peternakan Anda.

Kesimpulan
Memahami perbedaan pakan starter dan finisher adalah kunci penting bagi peternak dalam mengelola usaha ternaknya. Pakan starter mendukung pertumbuhan awal dan kekebalan, sementara pakan finisher mengoptimalkan bobot menjelang panen. Penggunaan pakan yang tepat pada waktunya bukan hanya berdampak pada kesehatan ternak, tetapi juga pada efisiensi biaya dan keuntungan usaha. Pilihlah pakan berkualitas dari sumber terpercaya agar hasil panen maksimal.
FAQ Perbedaan Pakan Starter dan Finisher
1. Apakah pakan starter bisa diberikan terus hingga panen?
Tidak disarankan, karena kandungan protein tinggi bisa menyebabkan pemborosan dan gangguan pertumbuhan.
2. Apa yang terjadi jika pakan finisher diberikan terlalu awal?
Ternak bisa kekurangan nutrisi penting pada fase awal, menghambat pertumbuhan tulang dan otot.
3. Apakah ada pakan all-in-one untuk starter dan finisher?
Ada, tapi biasanya digunakan untuk skala kecil dan kurang optimal untuk produksi besar.
4. Berapa lama waktu pemberian pakan starter yang ideal?
Umumnya hingga umur 21 hari atau sesuai rekomendasi dari produsen pakan.
5. Apakah pakan organik tersedia untuk starter dan finisher?
Ya, beberapa produsen lokal kini menyediakan versi organik untuk kedua fase.
6. Apa dampak dari pemberian pakan yang tidak sesuai fase?
Pertumbuhan tidak maksimal, FCR buruk, dan risiko kesehatan meningkat.
7. Apakah perbedaan harga antara starter dan finisher signifikan?
Biasanya pakan starter sedikit lebih mahal karena kandungan nutrisinya lebih tinggi.
8. Apakah pakan finisher bisa meningkatkan kualitas daging?
Ya, jika mengandung nutrisi seimbang dan diberikan sesuai waktu panen.
9. Di mana bisa mendapatkan pakan organik starter dan finisher terpercaya?
Toko pakan ternak lokal yang bekerja sama dengan produsen organik atau melalui distributor resmi.
Jika Anda tertarik untuk memperoleh informasi lebih lanjut mengenai produk-produk pakan ternak, Anda bisa mengaksesnya di website kamu www.pakanternak.id. Anda juga bisa klik link WhatsApp 6281929391980 (Mala) untuk terhubung langsung dengan tim Pakan Ternak.